fundtastic_FYCOaIoQX1xyNG2hfij7-1659696510.jpg
KEUANGAN 05 August 2022

Kekuatan DCA untuk Maksimalkan Passive Investing. Kenapa DCA?


Dollar Cost Averaging, atau yang sering disingkat dengan DCA, adalah strategi investasi yang efektif dan efisien untuk passive investing, terlebih bila kamu sudah paham apa tujuan investasi dan fokus untuk berinvestasi jangka panjang. Kok bisa?


Biasanya, untuk tujuan investasi jangka panjang (di atas 10 tahun), kamu akan berinvestasi pada produk jangka panjang pula, mulai dari Reksa Dana Pendapatan Tetap maupun Reksa Dana Saham. Produk jangka panjang cenderung volatil, namun dapat memberikan potensi return yang lebih tinggi dari produk konvensional (atau dikenal dengan high risk high return).


DCA merupakan strategi yang tepat untuk menghadapi risiko volatilitas pada produk jangka panjang tersebut. Karena dengan kita melakukan DCA, waktu kita tidak akan terbuang sia-sia karena kita tidak perlu memperhatikan secara aktif pergerakan harga pasar, hanya perlu berinvestasi saja secara rutin pada produk jangka panjang pilihan kita. 


Bagaimana investasi rutin jangka panjang DCA dapat memberikan hasil yang lebih optimal dibanding berinvestasi sesekali saja?

Gambar 1 : grafik historis pertumbuhan harga produk Reksa Dana Manulife Dana Saham Kelas A (sumber : https://reksadana-manulife.com/produk/021)


Pada pertumbuhan produk Reksa Dana Saham, ada masa-masa pergerakan harga naik dan turun. Seringkali, investor melakukan jual beli yang impulsif karena memusingkan kenaikan dan penurunan harga tersebut demi menjaga nilai portofolio mereka. Sebagian besar investor yang melakukan hal serupa akan mengalami kerugian yang lebih besar pada portofolio mereka, kekhawatiran jangka panjang, hingga gagal investasi. 


Berbeda hal dengan investor yang melakukan DCA, mereka tidak menghabiskan waktu seperti itu. Investor yang melakukan DCA lebih meminimalisir potensi risiko kerugian sehingga portofolio mereka lebih optimal


Gambar 2 : cuplikan grafik harga produk Reksa Dana Manulife Dana Saham Kelas A


Kita ambil contohnya saat pergerakan harga seperti gambar berikut. Ada investor yang melakukan pembelian langsung senilai Rp500rb pada saat titik pertama dan ada investor yang melakukan DCA rutin senilai Rp100rb. 


Investor yang belum paham akan konsep investasi rutin DCA akan terdorong melakukan penjualan pada titik 2 - 3 - 4 karena takut akan pergerakan harga tersebut. Alhasil, bila melakukan penjualan, dengan nilai investasi awal Rp500rb kemungkinan kerugian pada investasi mencapai -3,86%. 


Beda halnya dengan investor yang berinvestasi rutin DCA Rp100rb pada setiap titik. Dengan investasi rutin DCA, investor tersebut meminimalisir kerugian senilai -0.26?ri total investasi selama 5 titik (5 kali @Rp100rb = Rp500rb). Sedangkan investor yang melakukan pembelian tanpa DCA, mengalami kerugian senilai -2.22%.


*

Nah, investor yang manakah kamu? Sudah melakukan DCA? Yuk mulai DCA sekarang untuk tumbuhkan portofoliomu. 


Buat kamu yang mau lebih lanjut memahami DCA, yuk gabung ke Telegram FUNDtastic. Kamu bisa tanya lebih lanjut bagaimana menerapkan DCA untuk portofoliomu di FUNDtastic, loh!

Sampai jumpa!

investasi, Reksadana, emas, FUNDtastic, misi keuangan, pertumbuhan kekayaan, perencana kekayaan, aplikasi investasi, dollar cost averaging dan dana darurat.