Financial-freedom.jpg
KEUANGAN 06 August 2020

Contoh Alasan yang Menghambat Financial Freedom


Hi, FUNDpeople!

Pernahkah kamu mendengar atau kamu sendiri beralasan pada sesuatu yang kamu rasa “malesin”, ribet, atau sulit? Kadang kita mendengar atau “merasa perlu” beralasan karena hal tersebut tidak masuk akal bagi kita atau ada hal yang kita anggap lebih mudah, lebih menarik, ataupun lebih sederhana. Sadarkah bahwa alasan-alasan yang kita buat terkadang malah menjerumuskan kita pada kegagalan, kekecewaan, maupun iri hati? 

Sama halnya dalam investasi, berbagai alasan sering dilontarkan karena investasi dianggap suatu hal yang ribet, aneh, dan mengerikan. Nyatanya, alasan-alasan tersebut dibuat karena hanya ingin menutup diri pada usaha yang harus dilakukan untuk mendapat bayaran yang setimpal. Apa saja contoh alasan dalam berinvestasi yang dapat menghambat financial freedom-mu? 

 "TAKUT AH SAMA INVESTASI, GATAUNYA BODONG LAGI" 

Akses internet kini sudah mudah, sumber pembelajaran sudah banyak, sebelum investasi bisa tanya dulu sana-sini. Kenapa masih bisa terjebak investasi bodong, lalu trauma, dan tidak mau berinvestasi lagi? 

Dalam investasi, pelajari dulu mana investasi yang pas buat kamu. Pilih yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Indonesia. Selain itu, pantau berkala bagaimana perkembangan investasi tersebut. Satu hal yang pasti, pelajari relasi antara return dan risiko. Tentu saja tidak ada return yang tinggi dengan risiko yang rendah. 

 "PENGEN INVESTASI YANG RETURNNYA GEDE TAPI JANGAN YANG BERISIKO, APAAN YA?" 

Untuk bisa mendapatkan hasil, kita perlu bekerja.
Dalam bekerja, kita butuh skill yang harus terus diasah agar dapat lebih kompeten.
Untuk mendapatkan skill yang kompeten, perlu keringat, usaha, dan kerja keras.

Dari hal diatas, banyak risiko yang diperjuangkan. Risiko kesehatan, risiko habis waktu, risiko gagal, risiko kompetisi, dan lain-lain. Sama halnya dalam investasi. 

Sebelum memperhatikan return dan risiko dalam investasi, kita perlu tau investasi untuk apa, jangka waktu, kondisi keuangan kita, dan sebagainya. Ingat FUNDpeople, return dan risiko itu sinergi. Risiko rendah, ya returnnya rendah. Risiko tinggi, ya returnnya bisa tinggi. Penting untuk mengetahui produk yang hendak kita pilih, sehingga kita tau kondisi dan kebutuhan kita terkait return dan risiko berinvestasi pada produk tersebut. 

 "MALES AH, RIBET"

Alasan ini paling simple tapi paling nyebelin. Apalagi kalau dengernya dari orang yang kita pedulikan, tapi dianya aja nggak mau peduli sama dirinya sendiri. 

Investasi bukanlah hal yang ribet. Kamu bahkan bisa memulainya di hape yang kamu pegang setiap hari, sambil tiduran, sambil ngobrol sama teman, sambil makan siang, atau sambil nonton k-drama. Tinggal registrasi online, klik 1-2-3, kelar deh. Sambil melakukan hal yang kamu senangi, kamu bisa sambil lihat-lihat dan beli katalog produk-produk investasi dalam satu aplikasi, contohnya FUNDtastic. 

 "GUE SEHARI-HARI SELALU ADA. TANPA RENCANA DAN INVESTASI TETAP KEBELI KOK" 

Mungkin tidak semua dari kita tapi ada saja orang yang beralasan seperti ini. Ya, dalam kondisi selalu berpenghasilan, produktif, dan dapat bekerja dengan baik, mungkin alasan ini bisa diterima. Tapi, tahan berapa lama? Seberapa pasti? Kita tak selamanya produktif, sehat, dan dapat bekerja dengan baik.

Ada kalanya kita sakit, ada juga saatnya mengalami masa tidak menerima pemasukan lagi. Bagaimana bila suatu hari kamu menjalani fase kehidupan dimana pengeluaran kamu akan lebih besar dibanding pemasukan kamu? Tentu kamu butuh rencana, menabung, dan berinvestasi.

 "KENAPA HARUS INVESTASI? TABUNGAN SAJA KAN CUKUP"

Apa sih kondisi yang mencerminkan alasan ini? Mereka yang bisa melontarkan alasan ini adalah mereka yang berpenghasilan dan selalu tercukupi. Bagaimana bila tidak ada penghasilan lagi sehingga tabungan tersebut bukannya bertambah, malah tergerus inflasi dan pengeluaran sehari-hari?

Kita tidak bisa selalu mengandalkan tabungan. Tabungan digunakan untuk dana darurat dan kebutuhan sehari-hari. Sedangkan investasi ditujukan untuk mengejar inflasi dan memenuhi rencana jangka panjang, dimulai dari 1 tahun. 

"NGGAK ADA WAKTU BUAT PANTENGIN INVESTASI TERUS"

Ada kalanya kita butuh bantuan untuk ngurus anak atau bahkan masak makanan. Karena nggak bisa, harus ada yang bantuin kan? Misalnya baby sitter, saudara, atau gantian antara suami dan istri. Tentu saja pihak-pihak tersebut sudah paham cara mengurus anak, cara masak yang enak, bagaimana mengatasi masalah, dan lainnya. 

Dalam investasi, kamu bisa memilih produk yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu. Produk investasi reksa dana dikelola oleh ahlinya, dalam hal ini adalah Manajer Investasi, sehingga cocok bagi kamu yang pemula dalam investasi. Dengan berinvestasi reksa dana, kamu tidak perlu selalu pantengin investasi yang kamu miliki.

"NGGAK ADA MODAL BUAT INVESTASI NIH..."

Kalau nggak ada modal, coba cek lagi cashflow bulananmu. Apakah terkendala di pendapatan? Berarti harus usaha lebih lagi. Apakah terkendala di pengeluaran? Coba diatur lagi.

Investasi nggak melulu modal besar. Apa ada investasi pake modal kecil, sudah lisensi OJK serta lembaga lainnya, dan gampang diakses? Kamu bisa coba reksa dana dan emas. Reksa dana bisa kamu mulai dari 10 ribu rupiah saja, baik untuk jenis pasar uang, pendapatan tetap, campuran, maupun saham. Ada juga investasi emas secara online yang bisa kamu mulai dari 1000 rupiah saja. 

Baik reksa dana dan emas tersebut dapat kamu akses secara online, murah, mudah, dan tepercaya hanya dalam satu aplikasi FUNDtastic. Jadi, alasan “nggak ada modal buat investasi” masih berlaku nggak tuh? 

"GUE TAKUT DUIT INVESTASI GUE ANJLOK SAAT GUE BUTUH"

Produk investasi di Indonesia tersedia dalam berbagai variasi risiko dan potensi keuntungan. Sebut saja dalam investasi reksa dana. Reksa dana sendiri ada 4 jenis, mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Masing-masing dengan risiko dan potensi keuntungannya. 

Saat kamu takut berinvestasi karena takut duit kamu anjlok saat butuh berarti solusinya adalah pilih jenis reksa dana yang risikonya rendah. Tapi ingat, investasi seharusnya ditujukan untuk jangka panjang. Oleh karena itu, tentukan tujuan keuangan dan pakai free cash flow yang tidak mengganggu keuangan sehari-harimu agar investasimu lebih konsisten. 

*

Apakah alasan-alasan yang disebutkan di atas pernah jadi alasan kamu untuk takut berinvestasi? Atau kamu pernah dengar dari temanmu? Coba tinjau ulang kenapa kamu takut berinvestasi. Kalau investasi itu mengerikan, kenapa banyak orang berinvestasi dan bisa memenuhi tujuan keuangannya? 

Takutlah karena kamu tidak segera memulai dan malah kerepotan nantinya. Kamu juga bisa KONSULTASI dulu bareng dokter keuanganmu di FUNDtastic supaya kamu lebih tercerahkan untuk memulai investasi, ya!