Di tengah era suku bunga yang tinggi, banyak masyarakat cenderung memilih deposito sebagai tempat yang aman untuk menempatkan uang mereka. Deposito menawarkan imbal hasil yang menarik sambil tetap menjaga keamanan dana.
Namun, ada instrumen investasi lain yang juga sering diperbandingkan dengan deposito, yaitu reksa dana pasar uang.
Jadi, mana yang lebih menguntungkan, reksa dana pasar uang atau deposito? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Potensi Imbal Hasil
Sebagai produk investasi, reksa dana pasar uang memiliki potensi imbal hasil yang lebih kompetitif dibandingkan deposito. Kinerja reksa dana pasar uang selama setahun terakhir, misalnya, tercatat cukup kuat dan mampu bersaing dengan bunga deposito dari bank-bank besar.
Keamanan
Baik reksa dana pasar uang maupun deposito adalah produk yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk deposito, setiap simpanan nasabah hingga Rp2 miliar masih dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Fleksibilitas
Salah satu keunggulan dari reksa dana pasar uang adalah fleksibilitasnya. Anda bisa mulai berinvestasi dengan dana minimal hanya Rp10 ribu untuk beberapa produk pasar uang, sedangkan deposito umumnya mensyaratkan penempatan minimal Rp5 juta. Selain itu, reksa dana pasar uang memungkinkan investor untuk menambah nilai investasi atau mencairkan dana kapan saja tanpa biaya penalti dan tanpa batasan waktu.
Tujuan Keuangan
Reksa dana pasar uang ideal untuk tujuan investasi jangka pendek, di mana dana tidak boleh terpapar fluktuasi yang besar. Produk ini menawarkan likuiditas yang lebih tinggi dan potensi imbal hasil yang lebih baik dibandingkan tabungan biasa, sehingga memberikan keuntungan lebih bagi investor.
Yuk, beli reksa dana sekarang agar raih keuntungan maksimal di masa depan!
Temukan promo pengguna baru dan setia di aplikasi FUNDtastic.
Terpopuler
06 August 2020
06 August 2022
06 August 2020
06 August 2020
06 August 2020